Senin, 26 November 2012

Tugas 9 Pengantar Bisnis


Corporate Social Responsibility (CSR)

Menurut Kotler dan Nancy (2005) Corporate Social Responsibility (CSR) didefinisikan sebagai komitmen perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan komunitas melalui praktik bisnis yang baik dan mengkontribusikan sebagian sumber daya perusahaan.
Menurut CSR Forum (Wibisono, 2007) Corporate Social Responsibility (CSR) didefinisikan sebagai bisnis yang dilakukan secara transparan dan terbuka serta berdasarkan pada nilai-nilai moral dan menjunjung tinggi rasa hormat kepada karyawan, komunitas dan lingkungan.
Corporate Social Responsibilit(CSR)adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan (sesuai kemampuan perusahaan tersebut) sebagai bentuk tanggungjawab mereka terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada. COntoh bentuk tanggungjawab itu bermacam-macam, mulai dari melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perbaikan lingkungan, pemberian beasiswa untuk anak tidak mampu, pemberian dana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan untuk desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat banyak, khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut berada. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan fenomena strategi perusahaan yang mengakomodasi kebutuhan dan kepentingan stakeholder-nya. CSR timbul sejak era dimana kesadaran akan sustainability perusahaan jangka panjang adalah lebih penting daripada sekedar profitability.
Manfaat bagi Masyarakat & Keuntungan Bagi perusahaan
CSR akan lebih berdampak positif bagi masyarakat; ini akan sangat tergantung dari orientasi dan kapasitas lembaga dan organisasi lain, terutama pemerintah. Studi Bank Dunia (Howard Fox, 2002) menunjukkan, peran pemerintah yang terkait dengan CSR meliputi pengembangan kebijakan yang menyehatkan pasar, keikutsertaan sumber daya, dukungan politik bagi pelaku CSR, menciptakan insentif dan peningkatan kemampuan organisasi.
Untuk Indonesia, bisa dibayangkan, pelaksanaan CSR membutuhkan dukungan pemerintah daerah, kepastian hukum, dan jaminan ketertiban sosial. Pemerintah dapat mengambil peran penting tanpa harus melakukan regulasi di tengah situasi hukum dan politik saat ini. Di tengah persoalan kemiskinan dan keterbelakangan yang dialami Indonesia, pemerintah harus berperan sebagai koordinator penanganan krisis melalui CSR (Corporate Social Responsibilty). Pemerintah bisa menetapkan bidang-bidang penanganan yang menjadi fokus, dengan masukan pihak yang kompeten. Setelah itu, pemerintah memfasilitasi, mendukung, dan memberi penghargaan pada kalangan bisnis yang mau terlibat dalam upaya besar ini. Pemerintah juga dapat mengawasi proses interaksi antara pelaku bisnis dan kelompok-kelompok lain agar terjadi proses interaksi yang lebih adil dan menghindarkan proses manipulasi atau pengancaman satu pihak terhadap yang lain.
Contoh perusahaan yg telah menerapkan Corporate Social Responsibility (CSR)
PT Bank Internasional Indonesia Tbk menyelenggarakan program tanggung jawab sosial (CSR) bernama ‘BII Berbagi’. Vice President Corporate CommunicationsBII, Esti Nugraheni menjelaskan, visi dari program ini membantu masyarakat membangun masa depan yang lebih cerah.
BII Berbagi fokus pada tiga bidang utama, yakni pendidikan ( education), kegiatan untuk mendukung hidup yang sehat ( promote healthy life), serta lingkungan dan kemasyarakatan ( environment & community) dengan tetap memiliki kepekaan terhadap situasi yang terjadi di Tanah Air, seperti jika terjadi bencana alam.
Di bidang pendidikan, BII menyadari tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk meraih cita-citanya. Itulah mengapa bank ini fokus di bidang pendidikan guna membantu mereka yang kurang mampu dalam mencapai masa depan yang lebih cerah.
Program pendidikan yang dimaksud, di antaranya beasiswa untuk siswa dan mahasiswa berprestasi dan kurang mampu. Selain itu, juga ada program pengembangan kompetensi perilaku (softskill).
BII juga, lanjut Esti, aktif mengunjungi sekolah ( school visit). ”Dalam pelaksanaan program ini akan dilakukan serangkaian kegiatan, seperti pengajaran pengetahuan umum, ilmu perbankan dasar, dan komputer,” paparnya.
Program CSR lainnya, adalah mendukung pola hidup sehat melalui kegiatan olahraga, seperti pembentukan spirit dan kultur untuk menjadi juara dan mewujudkan gaya hidup sehat, serta peduli terhadap peningkatan gizi 5.000 anak di 20 kota di Indonesia yang bekerja sama dengan World Food Programme (WFP). Peduli lingkungan, seperti penanaman pohon juga menjadi salah satu poin penting program CSR bank ini.



















Perkembangan Bisnis Internasional dalam 5 tahun terakhir sampai 10 tahun kedepan



Perkembangan perekonomian dunia yang terus memburuk dan belum munculnya tanda-tanda akan segera berakhirnya krisis global menyebabkan prospek perekonomian Indonesia ke depan masih diliputi oleh nuansa ketidakpastian yang tinggi.
Dampak krisis dipastikan akan memberikan tekanan yang cukup signifikan, tidak saja pada perekonomian domestik jangka pendek, namun juga akan mempengaruhi lintasan variabel-variabel kunci ekonomi makro dalam jangka menengah. Meskipun diperkirakan akan mengalami tekanan yang cukup kuat pada tahun 2009, namun dalam jangka menengah perekonomian diperkirakan akan tetap bergerak dalam lintasan pertumbuhan ekonomi yang makin tinggi dengan laju inflasi yang tetap terkendali. Permintaan domestik diperkirakan akan tetap menjadi kekuatan utama pertumbuhan ekonomi, sementara kinerja ekspor juga akan kembali mengalami penguatan sejalan dengan mulai bangkitnya perekonomian global pada tahun 2010.
Penguatan sisi permintaan domestik ini mampu diimbangi dengan meningkatnya daya dukung kapasitas perekonomian, sehingga mampu menjaga kecukupan di sisi produksi. Terjaganya keseimbangan antara sisi permintaan dan penawaran inilah yang merupakan salah satu faktor utama yang menyebabkan perekonomian mampu terus tumbuh tanpa harus mengorbankan stabilitas harga. Meskipun demikian, tekanan yang cukup kuat pada perekonomian dalam jangka pendek menyebabkan pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang akan cenderung terhambat, sehingga secara umum proyeksi perekonomian ini mengalami penyesuaian ke bawah dibandingkan proyeksi sebelumnya







Tabel 4.1
 PT.JAYA PARI STEEL.Tbk
                                          NERACA
                    31 Desember 2011 dan 31 Maret 2012
Keterangan
31 Desember 2011
31 Maret 2012
Aktiva
Aktiva lancar
Kas dan setara kas
Investasi sementara
Piutang sementara
Pihak berelasi
Piutang lain-lain – pihak ketiga
Persediaan
Uang muka pembelian
Pajak dibayar dimuka
Biaya dibayar dimuka
Piutang pajak
Jumlah Aktiva Lancar

Aktiva Tidak Lancar
Piutang pajak
Aset tangguhan – bersih
Investasi pada entitas asosiasi
Aset tetap  - setelah dikurangi         akumulasi penyusutan sebesar Rp. 56.496.569.820 pada 31 Maret 2012 dan Rp.56.013.889.152 pada 31 Desember 2011
Properti Investasi
Aset tidak lancar lainya
Jumlah Aset tidak Lancar
 

Jumlah Asset


Rp.   11.189.874.782
Rp.     1.278.574.945
Rp.   50.174.444.216
Rp. 141.401.722.387
Rp.        315.522.420
Rp.   93.863.080.625
Rp.     5.130.926.250
Rp.     1.639.440.552
Rp.          43.659.332
                    -
Rp. 305.037.245.509


Rp.     3.221.325.480
Rp.     2.607.809.462
Rp. 111.141.461.647





Rp.   14.977.068.211
Rp.        836.086.222
Rp.          27.664.419

Rp. 132.811.415.441


Rp. 437.848.660.950


Rp.     7.343.519.755
Rp.   10.660.965.743
Rp.   39.510.957.926
Rp. 142.989.818.195
Rp.          15.993.248
Rp.   72.644.369.309
Rp.   10.816.321.156
                      -
Rp.        214.178.291
Rp.     1.898.012.528
Rp. 286.094.136.151


Rp.     3.221.325.480
Rp.     2.745.690.816
Rp. 111.482.464.800





Rp.    15.858.030.646
Rp.         834.505.437
Rp.           27.664.419
Rp.  132.811.415.441

Rp. 437.848.660.950
                                    Tabel 4.2
PT.JAYA PARI STEEL.Tbk
                  NERACA
                                     31 Desember 2011 dan 31 Maret 2012
Keterangan
31 Desember 2011
31 Maret 2012
Pasiva
Kewajiban Jangka Pendek
Hutang :
Usaha – pihak ketiga
Lain-lain
Hutang pajak
Biaya yang masih harus dibayar
Uang muka Penjualan
Jumlah Kewajiban jangka Pendek
Kewajiban Jangka Pendek
   Kewajiban Imbalan Pasca Kerja
Jumlah Kewajiban Jangka Panjang

Modal
Modal saham – nilai nominal      Rp.100 per lembar
Modal dasa 1.500.000.000 saham
Modal ditempatkandan disetor 750.000.000 saham.
Agio saham
Saldo Laba
Komponen Ekuitas Lainya
Bagian Laba (rugi) entitas asosiasi dari laba (rugi)
Belum terealisasi atas efek tersedia untuk dijual
Jumlah Modal
 

Jumlah kewajiban dan Modal



Rp.   80.004.208.872
Rp.          44.006.600
Rp.        678.196.690
Rp.     2.436.875.876
Rp.     6.978.214.469
Rp.   90.141.502.507

Rp.   10.360.448.723
Rp.   10.360.448.723






Rp.  75.000.000.000
Rp.       348.000.000
Rp. 260.941.018.254




Rp.          12.428.451
Rp. 336.301.446.705

Rp. 420.263.817.749



Rp.   61.152.526.869
Rp.          44.006.600
Rp.      1.667.697.356
Rp.      2.004.252.294
Rp.      8.733.439.202
Rp.    73.601.922.321

Rp.       9.887.954.474
Rp.       9.887.954.474






Rp.     75.000.000.000
Rp.          348.000.000
Rp.   262.472.494.255




Rp.             (1.290.286)
Rp.    337.819.203.969

Rp.     437.848.660.950

Tabel 4.3
PT.JAYA PARI STEEL.Tbk
RUGI/LABA
31 Desember 2011 dan 31 Maret 201
Keterangan
31 Desember 2011
31 Maret 2012
Pendapatan Bersih
Beban Pokok Penjualan
Laba Bruto
Beban Penjualan
Beban umum dan administrasi
Beban Bunga
Penghasilan Bunga
Kerugian kurs mata uang asing
Beban pajak
Bagian laba entitas asosiasi
Lain-lain bersih
Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan
Beban pajak Penghasilan
      Pajak Kini
      Pajak tangguhan
Jumlah beban Pajak
Laba (rugi) Periode Berjalan
Pendapatan Komprehensif Lain
Bagian entitas asosiasi – dari laba belum atas efek tersedia\untuk dijual
pajak penghasilan terkait
Pendapatan komprehensif lain setelah Pajak
Jumlah Laba (Rugi) Komprehensif periode berjalan
 

Laba (Rugi) per Saham Dasar
Rp. 234.864.133.909
Rp. 197.137.488.522
Rp.   37.726.645.387
(Rp.   1.749.691.095)
(Rp.   2.312.954.737)
(Rp.      820.898.813)
Rp.         74.204.366
(Rp.      735.463.869)
(Rp.      105.527.550)
                     -
(Rp.      248.056.499)

Rp.  31.828.257.190

(Rp.   8.116.591.250)
Rp.        218.819.218
(Rp.   7.897.772.032)
Rp.   23.930.485.158



                    -
                    -
                 
                    -

Rp.    23.930.485.158

Rp.                     31.91    
Rp.    85.309.775.310
Rp.    82.603.455.843
Rp.      2.706.319.467
(Rp.     1.191.364.101)
(Rp.     2.616.581.585)
(Rp.        621.922.073)
Rp.            74.015.006
(Rp.         264.280.770)
                        -
Rp.          327.284.416
(Rp.           82.827.715)

(Rp.      1.669.357.355)

                         -
Rp.           137.881.354
Rp.           137.881.354
(Rp        1.531.476.001)



Rp.               18.291.649
(Rp.                4.572.912)

Rp.                13.718.737

(Rp.       1.517.757.264)

Rp.                        2.02

Tidak ada komentar:

Posting Komentar